Cari

Hermann Delago dan 80 Musisi dari Austria Konser Khusus Lagu Batak di Medan Serta TukTuk Siadong

Posted 15-08-2014 00:00  » Team Tobatabo

Medan - Delapan puluh musisi dari Austria yang tergabung dalam kelompok Hermann Delago Austrian Tobatak Orchestra menggelar konser di dua tempat di Indonesia yakni di Tiara Hotel Convention - Medan pada Rabu, 20 Agustus dan di Open Stage TukTuk Siadong Samosir, pada Sabtu 23 Agustus 2014. Seluruh artis yang berasal dari kiblat orkestra dunia itu bakal membawakan lagu Batak. Sebaliknya, artis Indonesia — seperti Viky Sianipar, Tongam Sirait, Marsada, Retta Sitorus, Rasha — dalam konser dimaksud membawakan lagu rakyat beribu kota Vienna tersebut.

Project Manager Hermann Delago Austrian Tobatak Orchestra Henry Manik mengatakan hal tersebut. “Lagu-lagu Batak yang populer di Eropa termasuk dalam album Toba 2 Batak yang direkam bersama Viky Sianipar dan Hermann Delago yang disuguhkan,” ujar pria yang sebagian hidupnya mempromosikan Danau Toba di Eropa seiring mengembangkan karier berkeseniannya dengan pusat kegiatan di Belanda.

Konser di Medan diadakan atas kerja sama Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) di seluruh Sumatera Utara. 

Ketua ASPPI Marulitua Damanik bilang, perhelatan selain untuk promo pariwisata Indonesia plus mengentalkan pengetahuan publik dunia pada musik etnik dan lagu Batak. “Ada semacam pertukaran budaya dalam konser dimaksud.

 Musisi Austria melantunkan lagu Batak sesudah diaransir ulang oleh Hermann Delago,” tandasnya didampingi Lovely Organizer  Michael Lumbangaol didampingi Dewi Juwita Purba dari DJ Organizer.

 “Dalam rombongan musisi dari Austria ada artis populer Eropa yakni Tasha Koch dan Eva Schatz,” tambah Henry Manik.

Menurutnya, pekerjaan panjang menghadirkan orkestra dari Austria ke Indonesia apalagi sampai mengadakan pertunjukan di alam terbuka di Samosir.

 “Hanya kebesaran anugerahNya dan totalitas seorang Hermann Delago  yang menjadikan konser ini terlaksana, plus dukungan semua pihak. Terima kasih atas semua itu,” tandas Henry Manik, pria yang sukses membawa konser keliling Eropa kelompok Marsada. 

“Nanti, di konser dimaksud, Marsada tampil terpisah dari Hermann Delago Austrian Tobatak Orchestra.

Berhubung karena space pentas terbatas, personel Marsada pun yang muncul hanya sebagian di antaranya Marlundu Situmorang, Klaus Sidabutar, Janen Sigalingging, Amput Sidabutar dan Hotdi Sinaga.”

Marulitua Damanik dan Ms Eccy dari Wesly Tour and Travel mengatakan, pergelaran tak hanya menggembirakan pihaknya sebagai pelaku industri pariwisata di Sumut, tapi sebagai batu penjuru  keberlangsungan seni etnik di Indonesia khususnya di Sumut, istimewa dalam lingkup Batak, sebab selama ini publik mengenal Hermann Delago hanya melalui Youtube atau menikmati penampilannya melalui audiovisual.

Untuk menyaksikan pertunjukan dimaksud, penikmat orkestra dan lagu etnik dapat berkomunikasi melalui asppidpdsumut@yahoo.com, Mr Maruli Lovely Holidays di 08126021970 atau Mss Eccy Wesly Tour and Travel di 08126500867 dan seluruh ASPPI di kabupaten kota se-Sumut.

Khusus penampilan Hermann Delago Austrian Tobatak Orchestra bersama artis populer Indonesia seperti disebutkan di atas, di Samosir ditambah suguhan etnik dari kelompok lokal yakni Jajabi Band. “Penampilan Marsada dan Jajabi Band murni etnik setelah diaransemen ulang oleh Hermann Delago untuk pertunjukan orkestra adalah satu upaya menggali potensi lokal untuk dientaskan ke tingkat nasional bahkan internasional,” tandas Henry Manik.

Dalam salah satu tayang di te-ve nasional, pria yang mengaku tak ingin tercerabut dari akar budaya Batak meski bermukim di Eropa itu menegaskan, apresiasi musisi luar Indonesia sedemikian besar pada khasanah seni etnik Nusantara.

 “Saya berharap, otoritas di Indonesia khususnya yang terkait dengan industri kreatif, memberi animo yang lebih agar terjadi percepatan pertumbuhan ke arah positif untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional,” harap Henry Manik.

Sumber SIB