Cari

Status Bandara Kualanamu Bersih dan Aman dari Ebola

Posted 14-08-2014 23:41  » Team Tobatabo

Jakarta - Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Abdul Djamil menyatakan hingga kini pihaknya belum mengeluarkan travel warning kepada calon jemaah haji Indonesia terkait dengan virus ebola.

"Travel warning dapat dimaknai sebagai peringatan bagi warga Indonesia untuk berhati-hati dalam menunaikan ibadah haji," kata Abdul kepada Metro TV di Jakarta, Rabu (13/8). Justru, lanjutnya, travel warning dapat membuat panik masyarakat dan para jamaah haji yang akan menunaikan ibadah Haji di Arab Saudi.
Hingga saat ini, Kemenag masih berkoordinasi dengan pihak-pihak seperti Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Pusat Kesehatan (Puskes) Haji untuk menentukan langkah-langkah yang harus dijalankan demi menjaga jamaah haji Indonesia tertular virus mematikan ini.

Indonesia belum memerlukan peringatan bepergian atau travel warning guna menindaklanjuti penyebaran virus Ebola yang berasal dari beberapa negara Afrika. Beberapa negara tersebut antara lain Liberia, Nigeria dan Sierra Leone.

Namun demikian, Abdul Djamil mengatakan bahwa pihaknya akan segera menggelar pertemuan untuk membahas pelayanan kesehatan jamaah haji dan antisipasi virus ebola.

"Penyakit ebola ini masih kasuistik tapi kita jangan teledor. Kami secara internal sudah melakukan pertemuan dengan perwakilan Kemenag di semua provinsi, Kemenkes untuk membahas ebola. Kemudian nanti ada tanggal 13 akan ada pertemuan soal pelayanan kesehatan jemaah untuk koordinasi dan antisipasi untuk ebola," ungkapnya.

KUALANAMU AMAN

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) hingga saat ini belum ada menemukan penumpang eks luar negeri mengidap virus Ebola. Penumpang pesawat terbang eks luar negeri yang mendarat melalui Bandara Kualanamu aman dari virus Ebola, kata Pjs Kepala Kantor Kesehatan Bandara Kualanamu dr Maruli menjawab Sib, Rabu (13/8) malam.

Menurut dia, peralatan canggih berupa scan terus dikerahkan memantau setiap penumpang yang mendarat di area kedatangan terminal luar negeri Bandara Kualanamu. Dia menyatakan, kalau peralatan scan itu menemukan virus Ebola itu menyerang seseorang, pihaknya spontan mengamankannya. Namun hingga saat ini penumpang eks luar negeri yang datang menjelajahi daerah Sumut aman terjangkit virus Ebola yang sudah merenggut ratusan  nyawa manusia di Liberia Afrika Barat.

Kasus Baru MERS CoV

Setelah lebih dari satu bulan tidak ada kasus baru, pemerintah Arab Saudi kembali melaporkan kasus baru MERS CoV di negara itu. Sejak Juni 2012 terjadi 299 kasus MERS CoV yang meninggal dunia.

"Jumlah total MERS CoV di Arab Saudi sejak Juni 2012 adalah 723 kasus, 299 di antaranya (meninggal). Artinya angka kematian 41,35 persen," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/8).

Tjandra mengatakan bahwa angka kematian MERS CoV memang lebih rendah dari Ebola yang mencapai 54,8 persen (menurut data 9 Agustus 2014). Namun angka kematian MERS CoV yang lebih dari 40 persen menurutnya patut menjadi perhatian.

"Apalagi menjelang musim haji yang tidak terlalu lama lagi," imbuhnya.

Terdapat 3 cara penularan virus ini yaitu community acquired, Hospital acquired, dan Close human to human contact.

Sumber SIB & Detik.com