Cari

Jembatan Lumban Rihit Rusak Lagi Setelah Diperbaiki

Posted 13-01-2014 13:28  » Team Tobatabo

TAPUT – Jembatan kayu di Desa Lumbanrihit, Sipoholon, Taput yang menggantung di atas Sungai Sigeaon rusak lagi, Sabtu (11/1). Padahal, proyek jembatan yang berbiaya Rp500 juta tersebut baru selesai dikerjakan pada Desember lalu.

H Hutauruk, salah seorang warga Desa Lumbanrihit yang berada di sekitar lokasi jembatan kepada METRO, Minggu (12/1) mengatakan, jembatan itu rusak sejak 2012 dan diperbaiki tahun 2013.

“Jembatan itu baru selesai akhir Desember dan dapat difungsikan mulai awal Januari. Tapi, tanpa sebab seperti hujan, angin kencang dan lainnya, jembatan itu sudah rusak,” sebutnya. Menurut dia, salah satu besi yang menggantung jembatan putus mengakibatkan lantainya oleng. Akibatnya, warga tidak ada lagi yang berani melintas dari lokasi itu.

Padahal, kata Hutauruk, jembatan itu merupakan akses masuk dan keluar dari desa tersebut ke kota. Dan, sejak jembatan itu rusak tahun 2012 lalu dan kemudian diperbaiki tahun 2013, mereka harus melalui Desa Siwaluompu atau Desa Simanungkalit di Sipoholon untuk keluar dari desa tersebut.

”Warga sempat senang karena tidak perlu lagi jauh-jauh ke desa tetangga untuk ke kota. Namun, kebahagiaan itu sebentar saja karena saat ini jembatan itu sudah tidak bisa difungsikan lagi,” paparnya.

Pantauan METRO, warga yang berada di lokasi tersebut terlihat mempertanyakan kualiatas  pekerjaan oleh kontraktor maupun Dinas Pekerjaan Umum selaku pengawas proyek. Sementara itu, papan plang proyek juga terlihat sudah tidak ada berada di lokasi.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Anggiat Rajagukguk yang dikonfirmasi METRO melalui telepon seluler mengatakan, proyek jembatan berbiaya Rp500 juta tersebut belum serah terima dari pihak kontraktor ke penerima. Pasalnya, meskipun sudah dapat dilalui, namun pengerjaan proyek belum selesai.

Seharusnya, menurut Anggiat, sesuai dengan masa kontrak jembatan itu harus selesai 30 Desember lalu. “Tetapi karena belum selesai, maka perusahaan yang mengerjakan itu didenda setiap hari hingga menyelesaikan jembatan itu,” ujarnya.

Anggiat yang mengaku sedang berada di luar kota menyebutkan, belum mengetahui persis apa penyebab jembatan dan lupa perusahaan apa yang mengerjakan jembatan tersebut. “Besok lah dulu saya lihat apa penyebabnya,” sebutnya singkat.

Sumber