Tobatabo
 
Posted 24-06-2024 14:17  » Team Tobatabo

Prosesi Pernikahan Adat Karo Mulai Dari Mengket Hingga Juma Tambar

 
Foto Caption: Pasangan Sejoli Adat Karo

Prosesi pernikahan adat Karo merupakan rangkaian upacara yang penuh dengan makna dan simbolisme, yang menggambarkan nilai-nilai kebudayaan serta hubungan sosial dalam masyarakat Karo.

Tahapan-tahapan prosesi pernikahan adat Karo

1. Mengket Rumah Mbelin (Pertemuan Keluarga)

Pertemuan antara kedua keluarga untuk membicarakan rencana pernikahan, termasuk mas kawin (Tuhor) dan berbagai persiapan lainnya.

2. Ngembah Belo Selambar (Meminang)

Pihak keluarga pria mengunjungi keluarga wanita untuk menyampaikan niat melamar. Dalam acara ini, disampaikan hadiah awal berupa sirih (Belo Selambar) sebagai tanda permintaan resmi.

3. Ertutur

Ini adalah acara pengenalan marga dan silsilah keluarga masing-masing. Dalam budaya Karo, penting untuk mengetahui hubungan kekerabatan antara kedua belah pihak.

4. Nganting Manuk (Pertemuan Keluarga Besar)

Pertemuan antara keluarga besar kedua belah pihak untuk membahas detail pernikahan seperti mas kawin, biaya, dan tanggung jawab masing-masing keluarga.

5. Kerja Adat (Pesta Adat)

Prosesi ini adalah puncak dari rangkaian pernikahan adat Karo, di mana upacara adat dilakukan dengan tarian, musik tradisional, dan berbagai ritus lainnya.

Tahapan Kerja Adat:

  1. Ngaloken Lau Mbelin (Penyerahan Mas Kawin)

    • Pihak keluarga pria menyerahkan mas kawin (Tuhor) kepada keluarga wanita. Mas kawin ini bisa berupa uang, perhiasan, atau benda berharga lainnya.
  2. Rebu-rebu (Upacara Penyucian)

    • Pengantin dibersihkan secara simbolis untuk menghilangkan hal-hal buruk dan mempersiapkan mereka untuk kehidupan baru. Ini dilakukan dengan air yang telah diberkati oleh pemuka adat.
  3. Perkawinan di Gereja (Jika Kristen)

    • Setelah upacara adat, pasangan akan menikah secara agama di gereja, jika mereka beragama Kristen.
  4. Mangan Tendi (Makan Bersama)

    • Keluarga besar dan tamu undangan berkumpul untuk makan bersama. Ini adalah simbol kebersamaan dan persatuan kedua keluarga.
  5. Erpangir Ku Lau (Mandi di Sungai)

    • Pasangan pengantin dan keluarga dekat pergi ke sungai untuk mandi sebagai simbol penyucian dan pembaharuan diri.

6. Ngulihi Tudung (Kunjungan Balik)

Beberapa hari setelah pernikahan, pihak keluarga wanita mengunjungi keluarga pria untuk mempererat hubungan kekeluargaan yang telah terjalin.

7. Nganting Manuk Kecil (Pesta Kecil)

Pesta kecil yang dilakukan sebagai tanda terima kasih kepada para tamu dan pihak yang telah membantu dalam proses pernikahan.

8. Sesudah Pernikahan

  • Juma Tambar (Sawah dan Ladang)
    • Dalam beberapa kasus, keluarga memberikan sawah atau ladang sebagai hadiah kepada pasangan pengantin sebagai bekal awal dalam kehidupan berumah tangga.

Simbolisme dalam Prosesi Pernikahan Karo

  • Sirih (Belo)
    • Simbol niat baik dan kesungguhan hati.
  • Ayam (Manuk)
    • Melambangkan kehidupan dan keberanian.
  • Air (Lau)
    • Simbol penyucian dan pembaharuan diri.
  • Mas Kawin (Tuhor)
    • Tanda tanggung jawab dan kesanggupan pihak pria untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Prosesi pernikahan adat Karo tidak hanya mengikat pasangan pengantin, tetapi juga mengikat dua keluarga besar menjadi satu. Semua ritual dan upacara yang dilakukan sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal, menjadikan pernikahan tidak hanya sebagai ikatan dua individu, tetapi juga pengukuhan hubungan sosial yang lebih luas dalam masyarakat.