Kumpulan Umpasa Batak Untuk Naposo Bulung dan Artinya
Dalam kehidupan masyarakat Batak pemakaian umpasa Batak meliputi semua aspek dan lapisan sosial. Tidak hanya dalam ulaon adat atau pesta perayaan, umpasa Batak juga sering digunakan oleh para naposo bulung atau muda-mudi dalam kehidupan sehari-hari.
Pada umumnya umpasa Batak naposo lebih bermakna mengungkapkan perasaan ataupun romantisme percintaan. Tak jarang umpasa naposo juga berisi petuah dan nasihat untuk para generasi muda Batak untuk tetap berpegang teguh pada adat istiadat. Beberapa contoh umpasa yang kerap digunakan.
Jolo tiniktik sanggar laho bahenon huru-huruan,
Jolo sinukkun marga asa binoto partuturan.
Umpasa ini bermakna untuk menasehati naposo untuk bertanya akan silsilah kekerabatan terlebih dahulu saat berkenalan dengan orang lain
Tudia ma luluon da goreng-goreng bahen soban,
Tudia ma luluon da boru Tobing bahen dongan.
Tudia ma luluon da dakka-dakka bahen soban,
Tudia ma luluon da boru Sinaga bahen dongan.
Umpasa ini mengambarkan keresahan kaum muda dalam susahnya mencari pasangan hidup sebagai jodoh. Dalam hal ini diumpamakan sebagai boru Tobing dan Sinaga
Manuk ni pealangge hotek-hotek laho marpira
Sirang na mar ale-ale, lobianan matean ina.
Umpasa ini mengungkapkan bahwa kehilangan seorang teman atau sahabat seolah-olah lebih dari kehilangan seorang ibu (ina)
Silaklak ni dandorung tu dakka ni sila-sila,
Ndang iba jumonok-jonok tu naso oroan niba.
Umpasa ini berisi nasihat untuk menjaga jarak dengan seseorang yang bukan pasangan kita. Bisa itu pacar, suami atau istri orang lain
Metmet dope sikkoru da nungga dihandang-handangi,
Metmet dope si boru da nungga ditandang-tandangi.
Umpasa ini menggambarkan situasi dimana seorang gadis yang sudah sering dikunjungi pria meski masih anak-anak atau belum cukup umur untuk pacaran
Torop do bittang di langit, si gara ni api sada do
Torop do si boru nauli, tinodo ni rohakku holoan ho do
Umpasa ini mengambarkan rasa setia dan cinta kasih meski banyak pilihan yang menarik hati tetapi tetang satu pilihan cinta
Rabba na poso, ndang piga tubuan lata
Hami na poso, ndang piga na umboto hata
Umpasa ini mengambarkan bahwa muda-mudi Batak masih sedikit yang bisa mengerti adat dan nasihat para orangtua. Umumnya mereka lebih menikmati masa muda
Dijabarkan oleh Ondo Alfry Simanjuntak
Seorang Penikmat dan Pecinta Adat Istiadat Batak