Cari

Warga Sondiraya Rayakan Hut RI ke-73 Dengan Kegiatan Mandurung Sahuta

Posted 16-08-2018 17:30  » Team Tobatabo
Foto Caption: Mandurung Sahuta lokasi persawahan dibelakang GKPS Kongsailaita Sondi Raya, Kamis (16/8/2018) pagi.

Kegiatan unik digelar warga Sondi Raya, Kabupaten Simalungun dalam rangka merayakan Hut RI ke-73 tahun 2018 ini.

Dimana warga berinisiatif untuk menggelar kegiatan ‘Mandurung Sahut’ atau ‘Menjaring Sekampung’.

Kegiatan berlangsung lokasi persawahan dibelakang GKPS Kongsailaita Sondi Raya, Kamis (16/8/2018) pagi.

Tampak warga begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut. Tanpa sungkan dan takut basah atau kotor, warga masuk kedalam dan berupaya menangkap ikan menggunakan jaring kecil didalam genggaman mereka.

Adapun inisiator dari kegiatan ini yakni Jordiman Purba. Disela-sela kegiatan, Jordiman menyampaikan jika informasi tersebar dari mulut ke mulut.

mandurung sahuta

“Memang kita sebagai inisiator. Tetapi informasi ini menyebar luas juga berkat bantuan dari masyarakat. Kita hanya inisiator dan menghimbau masyarakat,” kata Jordiman seraya menegaskan kegiatan ini tidak memakai susunan kepanitian.

Ia sendiri sangat kagum melihat kehadiran masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut. “Masyarakat sangat antusias dan begitu bersemangat. Bahkan saat mendapat ikan, eksepresi masyarakat sangat bahagia,” tuturnya seraya mengatakan ada berbagai jenis ikan yang telah diisi didalam kolam.

Pada dasarnya, jabar Jordiman Purba, mandurung sahuta atau menangkap ikan di sawah yg dilakukan warga sekampung, adalah tradisi Simalungun yg dilakukan setelah selesai marpariama atau panen padi.

Memakan nasi dari beras yg baru dipanen atau disebut juga dalam bahasa Simalungun mandai boras na bayu, dilakukan bersama-sama disertai dengan lauk ikan hasil tangkapan mandurung.

Tradisi ini sudah hampir punah dari bumi Simalungun. Padahal dalam kegiatan tradisi ini, kekompakan, kegembiraan dan kerjasama sekampung dapat selalu terpupuk dan terjaga.

Diharapkannya kegiatan ini mampu meningkatkan kebersamaan masyarakat dan bila perlu menjadi agenda rutin yang dilaksanakan dua kali dalam setahun.

“Karena kalau kita menilai jika pemerintah serius dalam mengelola kegiatan seperti ini maka menjadi daya tarik tersendiri termasuk dalam sektor pariwisata,” bilangnya mengakhiri.

Saragih, salah satu warga yang mengikuti kegiatan ‘Mandurung Sahuta’ menyambut baik pelakaanaan kegiatan tersebut.

Ia sendiri sangat berharap agar kedepan kegiatan yang sama dapat kembali dilakukan dan menjadi agenda rutin setiap perayaan 17 Agustus.

“Kegiatan seperti ini terbilang unik dan mampu mempererat hubungan dengan masyarakat. Semoga kedepan kegiatan ini tetap berlanjut,” katanya sembari melanjutkan menjaring ikan.

Dikutip dari Gorganews