Cari

Nenas Jadi Buah Khas di Desa Sipahutar, Ukurannya Jauh Lebih Besar

Posted 12-12-2017 10:10  » Team Tobatabo
Foto Caption: Petani Nenas, Ramli Pasaribu (35), memetik hasil panen dari ladangnya di Desa Onan Tukka Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Rabu (6/12/2107)

Sejak Pagi petani nenas sudah beraktifitas di perladangannya di Desa Onan Tukka Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Rabu (6/12/2107).

Tanaman nenas merupakan satu di antara sumber hidup masyarakat Sipahutar.

Petani Nenas, Ramli Pasaribu (35), mengatakan, dari satu hektar tanaman nenas dia bisa menghasilkan Rp 6 Juta Per Bulan. Untuk menghasilkan Rp 6 juta, dia hanya dua kali panen saja.

"Panennya sekali 2 minggu atau dua kali dalam sebulan. Satu kali panen bisa menghasilkan 1 ton produksi yang dijual seharga Rp 3 juta dari satu hektar," terangnya.

Katanya, dia sengaja memasarkan sendiri nenas tanamannya ke Kota Medan. Namun, dia juga sekaligus menjadi pengumpul nenas di daerahnya.

 Menurutnya, bercocok tanam nenas lebih gampang daripada mengurus tanaman lainnya. Empat tahun memproduksi tanaman nenas, dia tidak kesulitan menyekolahkan kelima anaknya.

"Bertanam nenas lebih simpel. Tidak serepot mengurus tanaman lain, tapi memang agak besar biaya pupuknya," tambahnya.

Dia menjelaskan, buah nenas dari Sipahutar memiliki keunikan dibanding nenas dari daerah lain. Memiliki bobot yang lebih besar dan beraroma khas serta rasanya manis.

Dikutip dari Tribun Medan
Tags