Cari

Pengusaha Dapat Sertifikat Puluhan Ribu Hektare di Kawasan Danau Toba? Begini Sebenarnya Kata Luhut

Posted 09-11-2017 11:56  » Team Tobatabo
Foto Caption: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan saat berada di Kantor Badan Otorita Pariwisata Danau Toba Jalan Kapten Pattimura, Medan, Jumat, (6/10/2017)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan menepis isu yang beredar mengenai pemberian sertifikat puluhan ribu hektar lahan yang berada di Kawasan Hutan Lindung di kawasan Danau Toba kepada oknum pengusaha.

Isu yang beredar itu menyebutkan Presiden RI Joko Widodo akan datang ke Sumut untuk memberikan sertifikat lahan itu kepada oknum pengusaha bernama Apeng.

Apeng yang dimaksud diduga bos PT Duta Palma, Surya Darmadi.

Luhut membantah isu ini di sela-sela kunjungannya ke Kantor Badan Otorita Pariwisata Danau Toba Jalan Kapten Pattimura, Medan, Jumat, (6/10/2017).

Saat itu, Luhut tampak baru tuntas menyantap makan siang. Ia ditemani Kepala Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Arie Prasetyo dan sejumlah anggota Kelompok Ahli Dewan Pengarah Badan Otorita Pariwisata Danau Toba. Di antaranya tampak RE Nainggolan.

Tak lama berselang, Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi terlihat datang menyusul.

Mengenakan kemeja putih celana hitam, Luhut tampak sesekali tersenyum saat membatah isu yang beredar itu.

"Saya mohon, kita itu orang Medan jangan terus bilang si Luhut Panjaitan kasih 23 ribu hektar. Kita ngurusi yang 600 hektar saja sudah berapa lama enggak beres," cetus Luhut.

Pernyataan Luhut ini tak pelak menyulut tawa sejumlah peserta rapat. Termasuk Kepala Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Arie Prasetyo yang berdiri tepat di samping Luhut.

Tak berhenti di situ, tawa kembali pecah saat Luhut kembali meminta publik untuk tidak memercayai isu yang beredar mengenai kedekatannya dengan oknum pengusaha yang disebut-sebut akan menerima puluhan ribu hektar lahan yang berada di Kawasan Hutan Lindung di kawasan Danau Toba tersebut.

"Jadi jangan ada orang bilang, kalau saya jalan sama orang Tionghoa, ada peluk-peluk gini atau apa, si Luhut sudah anu. Tidak lah," kata Luhut disambut gelak tawa.

Luhut mengaku memberikan perlakuan khusus terhadap para investor yang berniat menanamkan modalnya untuk pembangunan pariwisata Danau Toba. Gunanya, kata dia, agar para investor itu yakin modalnya akan kembali.

"Masih banyak kita yang memiliki hati nurani yang baik. Kalau investor itu harus peluk-peluk. Kalau dia tak sor barang itu, tak dikasih duitnya di sini, ya kan? Kalau kita ngomong-ngomong saja tidak ada keyakinan dia bahwa duitnya akan balik, mana mau dia investasi. Kita harus pasang red carpet sama dia," kata dia.

"Mental-mental seperti ini harus diubah. Jangan dipikir mau nyuri-nyuri, tidak bisa lagi sekarang. Susah untuk nyuri itu," sambungnya.

Lebih lanjut, Luhut juga mengklaim proses pengembangan pariwisata Danau Toba bersifat transparan.

"Jadi berita-berita yang gitu gak usah lah, kita kompak saja. Sekarang semua transparan. Saya ulang, semua ini transparan," kata dia.

ada kesempatan ini, Luhut menjelaskan pihaknya masih terus mempersiapkan rencana pembangunan pariwisata di lahan otoritatif Badan Otorita Pariwisata Danau Toba seluas 650 hektar yang kabarnya berada di Kecamatan Ajibata, Toba Samosir.

Di samping itu, pihaknya juga masih menyiapkan lahan seluas sekitar 300 sampai 400 hektar di Kabupaten Humbaghasundutan untuk rencana pembangunan Taman Bunga Nusantara.

Selain dua rencana pembangunan tersebut, Luhut juga memaparkan berbagai perkembangan infrastruktur di Sumut. Pembangunan ini merupakan bagian dari pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba.

Mulai dari pembangunan ruas Jalan Tol hingga pengembangan Bandara Internasional Silangit.

"Nanti Tanggal 10 Oktober Pak Presiden datang meresmikan jalan tol yang 60 kilometer itu," kata Luhut.

Dikutip dari Tribun Medan