Cari

Mengenal Sosok Dolly Siregar, Pemburu Kuliner Asli Medan

Posted 18-07-2017 15:09  » Team Tobatabo
Foto Caption: Yusuf Dolly Siregar, si pemburu makanan asal Medan

Warga media sosial (medsos), Instagram, mungkin tak asing dengan nama Yusuf Dolly Siregar.

Pria tambun yang akrab disapa Bang Dolly ini, bagi sebagian pencinta kuliner diistilahkan Si Pemburu Kuliner Medan.

Hobi jelajah makannya berawal dari memfoto makanan yang disukainya, yang kemudian ia unggah ke laman Instagram pribadi.

Hasilnya, kini banyak pemilik restoran dan rumah makan di Medan mengenalnya, tak terkecuali memberikan harga gratis untuk sebuah porsi hidangan saat ia berkunjung.

Saat ditemui Redaksi di Jalan Tengku Amir Hamzah, ia tampak mengenakan kaus hitam dan bertopi duduk memandang gadget-nya. Dengan tersenyum, ia berdiri menyambut dan memperkenalkan diri.

"Awalnya aku belajar foto, aku cari tutorial fotografi dari YouTube dan Google, " ujarnya, Rabu (3/5).

Ia mengaku media yang dipakainya dalam memposting makanan berawal dari Facebook dan Twitter.

Dolly pun mengklasifikasikan fotonya menjadi dua bagian. Pertama, foto cantik berarti mengambil potret makanan dari segi penampilannya, dan keindahan. Namun ia lebih menyukai foto yang kedua.

Foto kedua menurutnya adalah foto yang membuat orang selera. Bedanya dengan foto pertama, foto kedua disertai dengan komentar dan deskripsi makanan yang dipotret dengan lebih detail.

Tak lupa, ia memberikan peringkat untuk setiap makanan yang ia cicipi pada akhir caption. "Foto ini yang sering kupotret di IG-ku, orang yang nengoknya, ampun-ampunlah," ujarnya dengan logat Medan kental.

Dolly mengaku telah mengelilingi hampir seluruh kawasan Medan hingga Binjai hanya untuk berburu kuliner. Menurutnya, Medan merupakan kota kuliner yang ciamik.

"Meleng (berpaling) kau sikit, lontong sebelah sana enak, agak bergerak kau ke sana sikit, gorengan opung itu pun enak," terangnya sambil tersenyum.

Ia mengaku melakukan semua ini hanya untuk membantu usaha orang yang membutuhkan dan juga kepuasan batin semata.

Tak jarang ia mendapat gratisan dari si pemilik usaha yang mengetahui siapa dirinya. "Ada juga yang enggak tahu, dan enggak mau tahu atau pura-pura enggak tahu. Aku tetap bayar, karena memang niatku makan," terangnya.

"Enggak usah bayar, Bang.  Aku tahu Abang siapa. Seandainya aku tahu Abang datang, sudah kugelar karpet merah di depan," kenangnya menirukan ucapan pemilik rumah makan.

Alumni Teknik Industri Universitas Sumatera Utara (USU) ini juga mengaku, sering memberikan komentar dan masukan kepada si pemilik usaha, agar usahanya lebih berkembang.

"Ada yang mau ngedengerin bahkan sampai dicatat apa yang kubilang, ada juga yang ngeyel (membandel), " ujarnya.

Ia bercerita. berburu kuliner kerap dilakukan sendiri. Namun, ada kalanya ia mengajak temannya.

Mengenai standar penilaian, ia menitikberatkan kepada rasa dan bukan penampilan. Adapun penilaiannya, adalah 3/5 untuk cukup enak, 3,5/5 enak, dan 4/5 enak kali. "5/5 itu cuma untuk makanan surga," ujarnya berseloroh.

Undangan Makan 12 Kali 

Kepada Redaksi, Dolly mengaku menolak hampir separuh undangan yang ditujukan padanya. Hal itu agar ia bisa tetap menjaga kesehatan. "Aku bisa makan hingga tujuh kali sehari, sebenarnya ada 12 (undangan), aku menunda lima lagi di hari esok," ujarnya.

Ia mengaku tidak khawatir penyakit kolestrol. Hanya saja ia membiasakan minum air putih, teh pahit dingin, dan vitamin C.

Sambil tertawa Dolly mengaku malas berolahraga. Tetapi, ia berencana akan memulai jadwal olahraga rutin karena didesak teman-temannya.

"Banyak kawan-kawan bilang, olahragalah, Bang. Abang makin gendut, masih muda belum nikah pula, nanti mati pula," ujarnya.

"Aku enggak bisa minum kopi dan makan durian," pungkasnya.

Dikutip dari Tribun Medan