Sekjen HKBP: JR Saragih Patut Kita Dukung
Sekjen HKBP David Sibuea mengatakan dengan melihat etos kerja, kebersamaan serta memperhatikan orang lemah menjadi bukti JR Saragih dalam melayani masyarakat.
"Kita bisa lihat anak Tuhan, dalam hal ini JR Saragih bekerja bukanlah untuk dirinya melainkan untuk masyarakat.
Cara Dia (JR Saragih) bekerja adalah takut akan Tuhan. Sehingga patut kita dukung keinginan beliau untuk maju menjadi Gubernur Sumatera Utara di 2018," ucapnya di pembangunan gedung II Gereja HKBP Delitua Resort Delitua, Medan, Minggu (2/7).
Diakuinya, dengan melihat visi dan misi semangat baru yang menjadi motto Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Utara ini memiliki kekuatan yang berbeda. Pasalnya, JR Saragih mampu menggandeng semua agama guna menjadikan Sumatera Utara kaya toleransi beragama.
Pdt. David Sibuea menambahkan siapapun anak Tuhan harus didukung demi pelayanan masyarakat. Selain itu lembaga yang mendukung diyakini dan dipercayai dalam membangun Sumatera Utara.
"Ini bukan bicara lembaga, tapi bicara anak-anak Tuhan. Jadi wajib kita dukung termasuk JR Saragih," katanya.
Sementara itu, JR Saragih mengatakan, pihaknya selalu mendapatkan suasana baru di tengah kehidupan melalui firman Tuhan untuk mengingatkan dirinya sebagai Bupati Simalungun dan Ketua DPD Demokrat Sumatera Utara.
"Hari ini luar biasa, begitu indah suasana di Perumahan Delitua Resort, di mana akan didirikan gereja di tengah masyarakat," kata JR Saragih, Minggu (2/7).
Dikatakannya, kehadiran dirinya di gereja tersebut guna menjadikan semangat baru dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya melalui gereja.
"Saya tidak asing di HKBP, bahkan bisa menjadi Bupati bukan karena kehebatan saya melainkan kehebatan Tuhan. Inilah JR Saragih hadir di tengah jemaat HKBP. Saya meminta restu untuk memberikan pelayanan garam dan terang di 2018," ujarnya.
Kehadiran Bupati Simalungun JR Saragih di Gereja HKBP Delitua dalam rangka menghadiri pesta pembangunan gedung II Gereja HKBP Delitua Resort Delitua. Nantinya, gereja ini akan dibangun di atas tanah 1.000 meter
Untuk peletakan batu pertama sudah dilakukan setahun lalu. Pembangunan gereja ini diperkirakan akan menghabiskan dana Rp3,5 miliar. Untuk tahap pertama sudah dilakukan September 2016 yakni membangun pondasi dan direncanakan selesai 2019.