Tidak Ada Fasilistas Untuk Petani Dari Pemerintah, Sehingga Harga Buah Anjlok!
Wajah Infrastruktur merupakan faktor kunci dalam mendukung pertanian dalam program pengentasan kemiskinan yang ada di daerah pinggiran ataupun di pedesaan.
Hal inilah yang dikeluhkan warga petani di daerah pinggiran Kecamatan Kutalimbaru, Kecamatan Pancurbatu, dan Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang.
Kondisi jalan di kawasan pinggiran Kabupaten Deliserdang itu nampak rusak parah. Selain berlubang, juga berkubang, membuat pengendara harus hati-hati.
Ketika Tribun-medan.com melintas mulai dari perbatasan Kecamatan Medan Tuntungan, Minggu ( 28/5/2017), tampak badan jalan aspal berlubang digenangi air seperti kubangan kerbau.
Di antaranya beberapa titik jalan, seperti di dekat SPBU, Dusun 2 Kecamatan Kutalimbaru.
Jalan berlubang dan kubangan itu tampak di sepanjang jalan kurang lebih 33 km dari perbatasan Tuntungan menuju Kecamatan Sunggal. Kerikil-kerikil dan pasir pun berserakan sehingga rawan kecelakaan.
Menurut sopir angkot, M Sembiring, bahwa jalan itu sangat membuat tak aman berkenderaan. Angkotnya pun kerap rusak-rusak. Begitu juga dengan R Sitepu, penarik becak motor, menurutnya sering terjadi kecelakaan.
"Kalau malam hari, jangan coba-coba melintas apa lagi agak kencang, bisa-bisa masuk rumah sakit," ucap Sitepu. jalan memprihatinkan tersebut di antaranya, sepanjang Jalan Glugur Rimbun, Sei Glugur, Kecamatan Kutalimbaru menuju Kecamatan Pancurbatu, dan selanjutnya menuju Kecamatan Sunggal, Deliserdang, Sumatera Utara.
Tokoh masyarakat Jenap Sinulingga (70) warga Jalan Glugur, Berdikari, Kecamatan Kutalimbaru, menyampaikan kekecewaannya terhadap kondisi jalan yang rusak parah yang berakibat ke perekonomian warga petani.
Ia berharap, Bupati Deliserdang memberikan perhatian terhadap kondisi jalan rusak.
"Jalan Sei Glugur ini terakhir di aspal tahun 2002 lalu, hingga saat ini belum ada perbaikan. Kami berharap kiranya Bupati Deliserdang memberikan perhatian terhadap daerahnya," ujarnya.
Bahkan akibat jalan rusak itu, harga hasil pertanian dibuat suka-suka. " Di sini harga hasil pertanian suka-suka dibuat penampung/pemborong," ujar Jenap.
Ia sedikit beragumen, bahwa perlunya dukungan dan kebijakan pemerintah terhadap pengentasan kemiskinan.
"Saya kerap dengar, bahwa pemerintahan Jokowi sangat mendukung warga petani pedesaan, namun nampaknya pemerintah daerah yang kurang memberikan perhatian untuk itu," jelasnya.
Harapannya, agar Bupati Deliserdang segera melakukan perbaikan jalan. "Selain keasrian, tentu untuk mengangkatkan tingkat kesejahteraan warga,"ujar Jenap.
Senada dengan Ibu Iga, petani dan penjual buah di Jalan Sei Glugur, Kecamatan Kutalimbaru itu bercerita tentang dampak jalan rusak terhadap harga penjualannya.
Apalagi ini bulan puasa, harga buah turun. Dia pun mempertanyakan, kenapa setiap bulan puasa, harga buah-buahan bisa turun. Padahal harga-harga bahan pokok lain semua naik.
"Apa yang salah dengan buah-buahan, shingga turun di bulan puasa?"ucapnya dengan raut wajah menunjukkan keheranan.
Dari hasil ladangnya, Iga nampak menjajakan beberapa macam jenis bauah-buahan, di antaranya buah Jambu, pepaya, sirsak, dan pisang.
"Kalau buah jambu saya ecer bisa laku Rp 5 ribu per kg, sedangkan kalau ditolak ke pemborong (tauke) cuma dihargai Rp 3 ribu per kg. Jadi mendingan saya jual ecer," ucap Iga.
Sebagai warga desa di pinggiran Kabupaten Deliserdang, ia mengakui kurangnya informasi dari derah ke pemerintah.
Menurutnya, akses informasi sangat penting untuk penyampaian keluhan warga maupun (ada atau tidaknya) fasilitas pemerintah untuk para petani.
"Kami warga di sini, mana tahu-tahu kami apa program pemerintah untuk petani desa. Nih buktinya, jalan aja pun tak bagus-bagus,"ucapnya.
Dampaknya petani ini juga yang rugi. Para pemborong yang untung dengan harga suka-suka. "Mau tidak mau ya harus diterima, karena kondisi infarastruktur transportasi seperti begini," ujarnya, yang mana para petani identik dengan keterbatasan modal.
Iga berharap, agar Bupati Deliserdang memperhatikan warga di pinggiran Deliserdang, khususnya infrastruktur jalan.
"Harapan kami warga, semoga pak Bupati Deliserdang segera memperbaikinya, agar hasil tani kami bisa lebih bernilai harganya," ungkapnya.