Cari

Jenis Ulos Dan Fungsi Ulos Tersebut Didalam Kehidupan Adat Batak

Posted 10-05-2017 02:23  » Team Tobatabo
Foto Caption: Ulos Batak

Ulos Antak-Antak

Ulos ini dipakai sebagai selendang orang tua untuk melayat orang meninggal, dan dipakai sebagai kain dan biasa dililit / hohop-hohop waktu acara manortor.

Ulos Bintang Maratur

Ulos ini merupakan Ulos yang paling banyak kegunaannya didalam acara-acara yakni: Diberikan kepada anak yang memasuki rumah baru oleh orang tua, kalau d iadat Batak Toba.

Ulos ini diberikan waktu selamatan Hamil 7 Bulan oleh orang tua, tetapi lain halnya kalau di Tarutung Ulos ini yang diberikan waktu acara suka cita (“gembira”).

Ulos ini juga diberikan kepada Pahompu (cucu) yang baru lahir, parompa walaupun kebanyakan kasih mangiring apalagi yang maksudnya agar anak yang baru lahir diiringi anak selanjutnya.

Kemudian ulos ini dipakai untuk pahompu yang dibabtis dan juga dipakai untuk sebagai selendang.

Ulos Bolean

Ulos ini dipakai sebagai selendang pada acara-acara kedukaan.

Ulos Mangiring

Ulos ini dipakai sebagai selendang, Tali-tali, Ulos ini juga diberikan kepada anak cucu yang baru lahir terutama anak pertama yang dimaksud sebagai Simbol keinginan agar si anak diiringi anak yang seterusnya, bahkan Ulos ini dapat dipakai sebagai Parompa.

Ulos Padang Ursa

Ulos ini dipakai sebagai Tali-tali dan Selendang.

Ulos Pinan Lobu-Lobu

Ulos ini dipakai sebagai Selendang.

Ulos Pinuccaan

Ulos ini sebenarnya terdiri dari lima bagian yang ditenun secara terpisah yang kemudian disatukan dengan rapi hingga menjadi bentuk satu Ulos yang kegunaannya antara lain:

Ulos ini dapat dipakai berbagai keperluan acara-acara duka cita atau suka cita, dalam acara adat ulos ini dipakai/ disandang oleh Raja-Raja Adat maupun oleh Rakyat Biasa selama memenuhi pedoman.

Contohnya pada pesta perkawinan atau upacara adat suhut sihabolonon / Hasuhutonlah (“tuan rumah”) yang memakai ulos ini, kemudian pada waktu pesta besar dalam acara marpaniaran.

Ulos ini juga dipakai/ dililit sebagai kain/ hohop-hohop oleh keluarga hasuhuton, dan Ulos ini sebagai Ulos Passamot pada acara Perkawinan.

Ulos Ragihotang

Ulos ini biasa diberi kepada sepasang pengantin yang disebut sebagai Ulos Hela.

Ulos Ragi Huting

Ulos ini sekarang sudah Jarang dipakai, konon jaman orang tua dulu sebelum merdeka, anak-anak perempuan pakai Ulos Ragi Huting ini sebagai pakaian sehari-hari dililit didada (Hoba-hoba), dan kemudian dipakai orang tua sebagai selendang apabila bepergian.

Ulos Sibolang Rasta Pamontari

Ulos ini kalau jaman dulu dipakai untuk keperluan duka dan suka cita, tetapi pada jaman sekarang ini sibolang bisa dikatakan symbol duka cita, dipakai juga sebagai Ulos Saput (yang meninggal orang dewasa yang belum punya cucu), dan dipakai sebagai Ulos Tujung (Janda/Duda yang belum punya cucu), dan kemudian pada peristiwa duka cita Ulos ini paling banyak dipergunakan oleh keluarga dekat.

Ulos Sibunga Umbasang Dan Ulos Sampar

Biasanya, Ulos Sibunga Umbasang dan Ulos Simpar ini dipakai sebagai Selendang.

Ulos Sitolu Tuho

Ulos ini dipakai sebagai ikat kepala atau selendang wanita,

Ulos Suri-Suri Ganjang

Ulos ini dipakai sebagai Hande-hande pada waktu margondang, dan dipergunakan sebagai oleh pihak Hula-hula untuk manggabe i borunya karena itu disebut juga Ulos gabe-gabe.

Ulos Simarinjam Sisi ini biasa dipakai sebagai kain, dan juga dilengkapi dengan Ulos Pinuncaan disandang dengan perlengkapan adat Batak sebagai Panjoloani yang memakai ini satu orang paling depan.

Ulos Ragi Pakko

Ulos ini biasa dipakai sebagai selimut pada jaman dahulu dan pengantar wanita yang dari keluarga kaya bawa dua ragi untuk selimut yang dipergunakan sehari-hari.

Dan itu jugalah apabila nanti setelah tua meninggal akan disaput pakai Ragi ditambah Ulos lainnya yang disebit Ragi Pakko lantaran memang warnanya hitam seperti Pakko.

Ulos Ragi Harangan

Ulos ini, pemakaiannya sama dengan Ragi Pakko.

Ulos Tumtuman

Ulos ini biasa dipakai sebagai tali-tali yang bermotif dan dipakai anak yang pertama dari hasuhutan.

Ulos Tutur-tutur

Ulos ini Biasa dipakai sebagai tali-tali dan sebagai Hande-hande yang sering diberikan oleh orang tua sebagai Parompa kepada cucunya.

Maka dari jenis dan fungsi Ulos ini, disebut pengenalan jati diri orang batak sesuai Budaya dan Adatnya, dan orang Batak dikenal dari Ulos yang disandangnya, sian Tortornya bahkan dari Tungkot na.

Demikianlah penuturan kami mengenai " Jenis Ulos Batak dan Fungsinya dalam Budaya Batak".

Harapan kami, semoga tulisan serta penjelasan singkat di atas bisa bermanfaat. Bila ada kekurangan mengenai ulasan di atas, kami berharap dan memohon agar diberi kiritik dan saran agar menjadi sebuah masukan yang positif demi majunya Budaya Batak yang kita cintai.

Horassssss. Tuhan Memberkati.!!!!