Cari

Firasat Sebelum Kematian Dicky

Posted 20-04-2015 14:44  » Team Tobatabo

BINJAI – Orang tua Dicky Dicky tak mempunyai firasat sebelum kematian anaknya. Hanya saja pada siang sebelum kejadiannya, Dicky sempat mengatakan tidak mau bersekolah lagi.

“Kalau firasat ngak ada, cuma Jumat siang Dicky bilang dirinya ngak mau sekolah lagi, karena capek dan malas,” ucap Miniar berusaha menenangkan hatinya. Ia pun berharap Polisi untu segera mengungkap kasus pembunuhan anaknya tersebut.

Ketika disinggung apakah Della teman wanita anaknya tersebut sudah ada datang ke rumahnya. mengaku sampai sekarang belum ada datang.

“Belum ada datang, saya pun belum pernah ketemu sama Dela. Hanya saja yang ku ketahui mereka berdua satu sekolah. Kalau anak saya kelas I SMK, sedangkan si Dela katanya masih duduk dibangku kelas III SMP di Abdi Karya,” terangnya. Ia mengatakan, Dicky dikebumikan di Tempat Perkuburan Muslim di Pasar VI Tandem.

Kematian Dicky meyisakan cerita mendalam bagi teman-temannya, dimata temannya Dicky merupakan sosok yang periang dan bersahabat.

“Saya teman sebangku Dicky. Dia orang baik dan sangat lucu," kata Eko Syahputra (16) teman sebangku korban.

Masih katanyta selama satu minggu, Dicky menunjukkan gelagat aneh kepada teman-temannya. Dimana, menurut Eko, Dicky semakin baik dan bahkan menjadi suka menawarkan diri untuk mentraktir teman satu sekolah nya.

"Sebelum pembunuhan ini, Dicky berubah total. Dia berubah menjadi sangat baik dan mentraktirin kami makan di kantin. Biasanya, apabila pulang sekolah, dia mengangkat bangkunya sendiri ke atas meja, tapi dalam 1 minggu ini dia menawarkan diri untuk mengangkat semua bangku siswa di kelas," kenang Eko menitikkan air mata.

Dilanjutkan Eko lagi, bahwa semua itu adalah kenangan termanis yang ditinggalkan Dicky kepada teman 1 sekolahnya. Masih kata dia, Dicky sendiri orangnya ramah dan memiliki banyak teman di sekolah. Bahkan, di luar sekolah juga Dicky adalah anak baik dan punya pergaulan luas. "Dicky baik tidak hanya di kelas dan sekolah. Dia juga punya banyak kawan di luar sekolah. Saya salut sama Dicky. Akan banyak orang yang akan mengenang dia," kata Eko menangis.

Firasat akan kepergian dicky tersebut ternyata sudah tampak, dimana satu hari sebelum dia dibunuh dengan sadis, Dicky mengatakan, kalau dia tidak akan bertemu lagi dengan teman-temannya.

"Aku sempat merasa aneh dengar pernyataan dia. Aku tanyakan pada dia, memang mau kemana kau, kok nggak ketemu lagi kita," tanya Eko pada Dicky saat itu. Disitu, tidak ada jawaban pasti yang keluar dari mulut Dicky, dia hanya tertawa dan mengajak sohib nya itu untuk pulang. "Dia tak jawab, dia bilang. Sudahlah, ayoklah pulang," sebut Eko mengenang rekannya itu.

Penulis: M Azhari Tanjung
Editor: Walker
Sumber: Tribun Medan