Ular Piton 10 Meter Ditemukan Mendekat Bunga Raflesia
FOTO: (Analisa/Sarifuddin Siregar) ULAR JINAK: Josep Barus memperlihatkan ular piton sepanjang 10 meter ditemukan di bunga raflesia di belakang warung di Dusun Kincir Angin Desa Sumbul Karo Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi, Selasa (201/1). Hewan tersebut tampak jinak dan diberi nama Mai.
Sidikalang, (Analisa). Seekor ulang piton ditemukan mendekati bunga raflesia yang baru saja layu di belakang Warung Kopi Barusta di Dusun Kincir Simalem Desa Sumbul Karo Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi, Selasa (20/1).
Josep Barus (36) mengatakan, pagi itu dia hendak mandi ke Lau (sungai-red) Renun. Dia menapaki tangga tanah sebelum tiba di lokasi tujuan. Ia kaget menengok hewan itu memanjang sekaligus menampakkan kepala.
“Kami jumpa mata, tetapi ular tak bergerak dari posisi raflesia,” ujar Barus didampingi istri Marida boru Sagala.
Menurutnya, organisme itu hendak mencari mangsa mengikuti bau yang dikeluarkan oleh kembang tadi atau lazim disebut bunga bangkai. Karenanya, rencana membersihkan tubuh dibatalkan lalu balik memanggil rekan buat mendapatkan bantuan.
Diterangkan, tidak terlihat perlawanan dari ular tersebut. Mata ditutup pakai lakban lalu digotong ke mobil. Panjangnya, 10 meter berbobot kira-kira 120 kilogram. Tidak ada mimpi aneh pada hari sebelumnya.
Namun, tiga hari lalu, seekor anjing piaraan dan seekor kambing yang baru dibeli hilang tanpa bekas. Diduga, keduanya ditelan temuan tadi.
Tiga pekan lalu, ular tikus memang datang ke warung kemudian diusir. Ketika memperlihatkan kepada wartawan, Barus memanggil hewan tersebut dengan sapaan “Mai”. Nama itu mengalir dari sanubari.
Disapa begitu, ternyata, hewan bergaris tengah hampir 20 centimeter itu tampak jinak dan menurut. Saat diminta menjulurkan lidah, arahannya dimaui. “Mai..Mai..Mai!” kata Barus bagai memanggil nama seseorang bernada lembut. Dibantah kalau dianya seorang pawang.
Barus mengatakan, tidak berniat memusnahkan. Akan dipelihara sedaya mampu. Dia berharap, penemuannya justru menambah rezeki. Mungkin, Tuhan memintanya menyelamatkan. Andai saja pengelola kebun binatang atau pemerintah berniat melestarikan, kepala keluarga ini menyatakan kesediaan. Intinya, bukan untuk dimusnahkan.
Dijelaskan, kehadiran bunga bangkai dua pekan kemarin mengundang keheranan bercampur haru. Menyusul temuan ini, dia optimis, bakal ada kabar baik ke depan.
Afrial Kaban, Tommy Tobing, Eddy Girsang dan Horas Manullang dan mengatakan terkejut atas temuan itu. Hanya saja, mereka berubah berani mengevakuasi lantaran melihat Barusta begitu mulus mengelus kepala Mai.
Sumber Analisa