Cari

Ular Piton 10 Meter Ditemukan Mendekat Bunga Raflesia

Posted 21-01-2015 13:57  » Team Tobatabo

FOTO: (Analisa/Sarifuddin Siregar) ULAR JINAK: Josep Barus memperlihatkan ular piton sepanjang 10 meter ditemukan di bunga raflesia di belakang warung di Dusun Kincir Angin Desa Sumbul Karo Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi, Selasa (201/1). Hewan tersebut tampak jinak dan diberi nama Mai.

Sidikalang, (Analisa). Seekor ulang piton ditemukan mendekati bunga raflesia yang baru saja layu di belakang Wa­rung Kopi Barusta di Dusun Kincir Si­ma­lem Desa Sumbul Karo Kecamatan Ti­ga­lingga Kabupaten Dairi, Selasa (20/1).

Josep Barus (36) mengatakan, pagi itu dia hendak mandi ke Lau (sungai-red) Renun. Dia menapaki tangga tanah sebelum tiba di lokasi tujuan. Ia kaget menengok hewan itu memanjang sekaligus menampakkan kepala.

“Kami jumpa mata, tetapi ular tak ber­gerak dari posisi raflesia,” ujar Barus di­dampingi istri Marida boru Sagala.

Menurutnya, organisme itu hendak men­cari mangsa me­ngikuti bau yang dikeluarkan oleh kembang tadi atau lazim disebut bunga bangkai. Kare­nanya, rencana membersihkan tubuh dibatalkan lalu balik memanggil rekan buat men­dapatkan bantuan.

Diterangkan, tidak terlihat perlawanan dari ular tersebut. Mata ditutup pakai lakban lalu digotong ke mobil. Panjangnya, 10 meter berbobot kira-kira 120 kilogram. Tidak ada mimpi aneh pada hari sebelumnya.

Namun, tiga hari lalu, seekor anjing pia­raan dan seekor kambing yang baru dibeli hilang tanpa bekas. Diduga, keduanya ditelan temuan tadi.

Tiga pekan lalu, ular tikus memang datang ke warung kemudian diusir. Ketika memper­lihatkan kepada wartawan, Barus memanggil hewan tersebut dengan sapaan “Mai”. Nama itu mengalir dari sanubari.

Disapa begitu, ternyata, hewan bergaris te­ngah hampir 20 centimeter itu tampak jinak dan menurut. Saat diminta menjulurkan lidah, ara­hannya dimaui. “Mai..Mai..Mai!” kata Ba­rus bagai memanggil nama sese­orang ber­nada lem­but. Dibantah kalau dianya seorang pawang.

Barus mengatakan, tidak berniat me­mus­nah­kan. Akan dipelihara sedaya mampu. Dia ber­harap, penemuannya justru menam­bah re­zeki. Mung­kin, Tuhan memintanya me­nye­la­matkan. Andai saja pe­ngelola kebun bi­natang atau pemerintah berniat meles­tarikan, kepala keluarga ini menyatakan kese­diaan. Intinya, bukan untuk dimus­nahkan.

Dijelaskan, kehadiran bunga bangkai dua pe­kan kemarin mengundang keheranan ber­cam­­pur haru. Menyusul temuan ini, dia op­ti­­mis, bakal ada kabar baik ke depan.

Afrial Kaban, Tommy To­bing, Eddy Girsang dan Horas Manullang dan menga­ta­kan terkejut atas temuan itu. Hanya saja, me­reka berubah berani mengevakuasi lan­ta­ran melihat Barusta begitu mulus mengelus kepala Mai.

Sumber Analisa

 
 
 
 
 
Bonapasogit | 10 tahun yang lalu
Bonapasogit | 10 tahun yang lalu
Bonapasogit | 10 tahun yang lalu
Bonapasogit | 10 tahun yang lalu